NATURAVILLA (30 Mei 2008, 03:05)

>> Minggu, 01 Januari 2012

Aku bermimpi tentang rumah-rumah impian. Sebuah rumah kecil berada tepat di atas sebuah bukit yang sekelilingnya tak berpenghuni. Hanya sungai-sungai kecil beriak-riak memecah kesunyian sepanjang hari di setiap akar-akar pepohonan jagung yang menghijau.

Pagi diantar oleh kicau-kicau burung yang sedang mengerami telurnya. Disiang hari panas matahari menjadi begitu anggun dengan latar langit yang biru. Kemudian angin bertiup memutar baling-baling serta kincir-kincir air yang berbunyi kikuk karena sudah tua.

Di atas bukit sebelah timur, aku berbaring memandang laut dan senyum para petani yang memikul hasil panen walaupun nampak sangat kepayahan. Di atas bukit ini, Aku terus mengingat-ingat masa laluku yang terasa singkat. Aku berulang kali membaca puisi puisi Robert Frost yang mengajakku menikmati keindahan menurutnya. Tentang petualangannya di hutan-hutan sepi bersama keledai kecilnya. Tentang perjalanannya menjelajahi pedalaman-pedalaman terpencil yang damai.

Sebenarnya aku juga ingin menceritakan keindahan menurutku, aku memang menikmati keindahan menurut Robert Frost. Tapi aku masih takut bercerita karena aku takut jika keindahan menurutku tidak lagi indah menurut orang lain. Toh sepertinya memang seperti itu. Butuh waktu untuk menggambarkan setiap detail imajinasiku.

Aku sendiri tidak tahu, mengapa tiba-tiba saja aku terbayang tentang keindahan. Apakah semua manusia paham tentang keindahan. Tiba-tiba saja aku terpanggil untuk melahap semua yang ada dikepalaku. Aku terbayang tentang tentang Sungai-sungai di Venesia, sakura di Jepang, Edensor di Inggris, salju di Rusia, Kebun Tulip Belanda, dan menikmati pagi di pedalaman Brazil. Sesaat aku merenung, Apakah Tuhan menciptakan mimpi untuk manusia untuk mereka menikmati keindahan yang tidak mampu ia wujudkan.

Sedari kecil aku menghabiskan kehidupanku di tempat ini. Aku sendiri tidak tahu, mengapa aku tidak pernah bosan. Ataukah ini lebih indah dari sakura, lebih eksotik daripada musim salju, lebih dari apa yang saya bayangkan tentang Venesia, tentang ramainya senyum para petani pada panen buah anggur di Edensor dan damainya pedalaman Brazil.


Aku bermimpi tentang rumah-rumah impian
Aku bermimpi tentang apa yang selalu aku impikan
(E.078)

0 komentar:

  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP